Minggu, 19 Juli 2020

Materi Al Islam Kelas 2 (Pelajaran 1)

Huruf Hijaiyah

Huruf hijaiyah dan cara membacanya penting untuk dikenali dan dipelajari sebab umat muslim sangat membutuhkannya.

Hal itu dikarenakan huruf di dalam Alquran menggunakan huruf hijaiyah, dan membaca Alquran wajib hukumnya dipahami oleh setiap muslim karena dalam menunaikan ibadah salat, umat Islam tentunya harus membaca surat-surat pendek yang terdapat di dalam Alquran.

Belajar membaca Alquran perlu dilakukan sejak dini karena banyak aturan pelafalan yang berbeda dengan bahasa kita.

Bahkan apabila seseorang lama tidak membaca Alquran dan berhenti belajar, maka kemungkinan akan lupa dengan pelafalan huruf dan hukum bacaan tertentu.

Huruf hijaiyah adalah huruf alfabet yang berasal dari Arab. Huruf hijaiyah dan cara bacanya memiliki aturan urutan yang berbeda dengan terminologi abjad.

Walaupun Alquran diturunkan dengan huruf hijaiyah bukan berarti hanya ditujukan oleh orang-orang Arab saja, tetapi bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia.

Berikut huruf hijaiyah dan cara membacanya yang benar yang dilansir dari berbagai

Huruf Hijaiyah dan Cara Membacanya yang Benar

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Huruf hijaiyah sendiri adalah huruf abjad yang berasal dari Arab.

Huruf hijaiyah memiliki aturan urutan yang berbeda dengan terminologi abjad. Abjad Arab ditulis dari arah kanan ke kiri bergaya kursif dan terdiri dari 29 huruf.

Huruf Hijaiyah dan cara membacanya yang baik dan benar sangat penting dipelajari sebelum melanjutkanya pada Alquran.

Selain itu, dalam mempelajari huruf hijaiyah dan cara membacanya, Anda harus berlandaskan dengan niat yang tulus dan ikhlas karena Allah SWT supaya dimudahkan.

Huruf hijaiyah dan cara membacanya yang benar memiliki total huruf sebanyak 29 buah. Berikut huruf hijaiyah dan cara membacanya:

  • ا : alif
  • ب : ba
  • ت : ta
  • ث : tsa
  • ج : jim
  • ج : ha
  • خ : kho
  • د : dal
  • ذ : dzal
  • ر : ro
  • ز : zay, zayy atau za
  • س : sin
  • ش : syin
  • ص : shod
  • ض : dhod
  • ط : tho
  • ظ : zho
  • ع : ain
  • غ : ghoin
  • ف : fa
  • ق : qof
  • ك : kaf
  • ل : lam
  • م : mim
  • ن : nun
  • هـ : ha
  • و : waw
  • ي : ya
  • ء : hamzah
Surat Al Kafiruun dan Kandungannya
Umat muslim tentu sudah banyak yang hafal Surah Al-Kafirun karena surah pendek ini memang mudah diingat. Surah Al-Kafirun merupakan surah ke-109 dalam Al-Qur'an, terdiri atas 6 ayat dan masuk ke dalam golongan surah Makkiyah.

Menurut Ibnu Abbas, Rasulullah saw suatu hari diiming-imingi harta yang berlimpah oleh kaum kafir Quraisy.
Kaum kafir Quraisy itu berkata, "Asal engkau (Muhammad) berhenti berkata buruk tentang tuhan-tuhan kami. Sekiranya engkau setuju untuk tidak menjelek-jelekan, maka berarti kita akan memiliki satu kesepakatan di mana kesepakatan tersebut saling memberikan kebaikan antara kita."

Mendengar hal itu Rasulullah kemudian bertanya, “Apa kesepakatan itu”.
Orang-orang kafir menjawab, "Wahai Muhammad, engkau harus menyembah tuhan kami setahun, dan kami akan menyembah tuhanmu setahun pula."
Dari kejadian inilah, maka Allah menurunkan Surat Al-Kafirun sebagai jawaban bahwa dalam hal menyembah Allah tidak ada kompromi dengan apa pun.
Sedangkan untuk Keutamaan Surah Al-Kafirun, Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa yang membaca yaa ayyuhal kafirun (Surah Al-Kafirun), maka itu setara dengan membaca seperampat Al-Qur’an." (HR. Tirmidzi).

Asmaul Husna
Pengertian Asmaul Husna

     Secara bahasa, Asma'ul Husna berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari "asma" yaitu  nama-nama, dan "al husna" yaitu baik, bagus, dan indah. Secara istilah, Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang baik, bagus, dan indah.



   Q.S. Al-A’raf ayat 180 menjelaskan bahwa pemilik Asma'ul Husna adalah Allah. Di dalamnya terkandung sifat kemahasempurnaan Allah sebagai Khalik. Kita dianjurkan untuk menyebut nama-Nya ketika akan berdoa karena dengan menyebut Asma'ul Husna itu artinya kita memuji kemahasempurnaan Allah. 



  Asmaul husna berjumlah 99. Jumlah ini bukan pembatasan terhadap sifat kemahasempurnaan Allah, melainkan sebuah bilangan yang mempermudah kita untuk menghafalkannya, kemudian menjaganya, dan mengamalkannya, maka Allah akan menjamin kita masuk surga.



Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadis:

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi Muhammad saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barang siapa yang menghitungnya(menjaganya), maka ia akan masuk surga." (H.R. Al-Bukhari: 2531 dan Muslim: 4836)

B.     Menghayati Makna Tujuh Asma'ul Husna

1.         Al Karim (Mahamulia)

Kemuliaan Allah terdapat dalam sifat-sifat kemahasempurnaan-Nya, seperti Allah Maha Pengasih yang tak pernah pilih Kasih, Allah Mah Penyayang yang rasa sayangnya tak terbilang, Allah Maha Pemberi Rezeki yang tak pernah pamrih, dan lain sebagainya.

Artinya: Maka Mahatinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia. (Q.S. al-Mukminum/23: 116)


2.      Al Mu'min (Maha Pemberi Aman)

Allah adalah satu-satunya Dzat memberi kita keamanan negeri yang patut kita syukuri dengan cara menjaga sikap kita agar bisaa memberikan rasa aman kepada orang lain.

Artinya: Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang  Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S. al-Hasyr/59:23)


3.      Al Wakil (Maha Melindungi)

Allah memiliki sifat Maha Melindungi dati segala sesuatu yang tidak kita inginkan. Allah adalah satu-satunya zat yang pantas dan harus kita jadikan sandaran dalam hidup.

Artinya: (yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, “ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” (Q.S. ali-‘Imran/3: 173)


4.      Al Matin (Mahakukuh)

Kekuatan Allah tidak ada tandingannya, tidak akan ada siapa pun yang mampu mengalahkan-Nya dan kehendak-Nya tidak akan pernah tergoyahkan oleh siapapun.

Artinya: Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kukuh. (Q.S. az-Zariyat/51: 58)


5.      Al Jami' (Maha Mengumpulkan)

Allah Maha Mengumpulkan segala sesuatu dengan sangat mudah, termasuk mengumpulkan manusia kelak di Padang Mahsyar.

Artinya: Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji. Allah tidak menyalahi janji. (Q.S. Ali ‘Imran/3: 9)


6.      Al ‘Adl (Mahaadil)

Allah Maha adil dalam memutuskan segala sesuatu. Tidak ada zat yang mampu memengaruhi Allah untuk berbuat adil, termasuk dalam memberi balasan pada hamba-Nya.

Artinya: Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebijakan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka. (Q.S. Yunus/10: 4)


7.      Al Akhir (Mahaakhir)

Tidak ada zat yang tersisa di dunia ini, kecuali Allah. Dialah yang Mahaakhir, tidak ada zat setelah Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Mahakekal dan Abadi di saat semua makhluk ciptaannya hancur dan binasa.  

Artinya: Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. al-Hadid/57: 3)




C.    Perilaku yang Mencerminkan Keimanan terhadap Asmaul Husna

1.      Keluhuran Budi

Orang yang yakin bahwa Allah adalah zat yang Mahamulia karena keluhuran dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya, ia akan senantiasa menunjukkan keluhuran budi pekertinya dengan perilaku dan perbuatan yang terpuji dan mulia. Allah tidak akan melihat diri manusia dari jasad atau fisik, tetapi semata karena akhlak dan perbuatan kita yang terpuji dan mulia sebagai wujud dari implementasi nilai takwa.


2.      Kukuh Pendirian

Orang yang yakin Allah Mahakukuh, ia akan mempunyai sikap yang kukuh dalam mempertahankan kebaikan dan kebenaran, tidak akan mudah terpengaruh dengan kondisi dan keadaan lingkungan sekitar yang mengajaknya melakukan hal yang tidak terpuji, dan akan tetap mempertahankan pendiriannya sekukuh keimanannya kepada Allah.


3.      Memiliki Rasa Aman

Orang yang yakin Allah al Mukmin, ia akan selalu bersikap dan berbuat yang bisa memberikan rasa aman kepada siapa saja.


4.      Selalu Tawakal

Orang yang yakin Allah Maha Melindungi, ia akan selalu berserah diri kepada Allah. Sifat ini akan disertai sifat ikhtiar, yaitu berusaha dengan sungguh-sungguh. Serta ketulusan dalam berdoa sehingga apapun hasil yang diusahakannya akan selalu ia yakini sebagai hasil yang terbaik dari Allah.


5.      Bersikap Adil


6.      Semangat dalam Kebaikan

Orang yang yakin bahwa tidak ada yang tersisa di hari kiamat nanti kecuali Allah Yang Mahaakhir dan satu saat Allah Maha Mengumpulkan akan mengumpulkan manusia di Padang Mahsyar, ia akan selalu punya jiwa semangat untuk senantiasa berbuat kebaikan.


Tugas : 
1. Melafalkan Surat Al Kafirun (di Video)
2. Menulis Huruf Hijaiyyah (di buku Al Islam)
3. Melafalkan Asmaul Husna (di Video)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peran Guru dalam Pergeseran Khittah Pendidikan

  Pendidikan merupakan aset berharga bagi kemajuan suatu negara. Sebagaimana telah dikemukakan para ahli bahwa pendidikan merupakan tanggu...