Minggu, 19 Juli 2020

Materi Al Islam Kelas 3 (Pelajaran 1)

Surah Al-'Asr (bahasa Arabسورة العصر‎) adalah surah ke-103 dari al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri atas 3 ayat. Kata Al 'Ashr berarti waktu/masa dan diambil dari ayat pertama surat ini. Isi surat mengabarkan bahwa sesungguhnya semua manusia itu berada dalam keadaan merugi kecuali dia termasuk mereka yang selalu beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Surah Al-'Asr
بِسْــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِـــــــــــــــــــــــيمِ
1.Demi masa,وَالْعَصْرِ Aya-1.png
2.sungguh, manusia berada dalam kerugian,إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ Aya-2.png
3.kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.


Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.Disiplin juga bisa artikan taat aturan.Contoh sikap disiplin dalam kehidupan sehari bangun pagi,masuk sekolah sebelum bel masuk,belajar setiap malam hari,beribadah tepat waktu,dan masih banyak lagi.Disiplin itu dilakukan secara rela bukan paksaan dari orang lain.

Waktu tidak dapat diputar kembali,tentunya kita sudah tahu,kita hidup didunia nyata, bukan hidup di dunia dongeng seperti Harry Potter yang bisa memutar mundur waktu. Waktu itu sangat berharga,rugi jika kita menbuangnya sia-sia.Disiplin waktu merupakan kunci seseorang untuk meraih kesuksesannya.

Kita hidup harus menghargai waktu,karena kita hidup di dunia ini sangat singkat,kita hidup di dunia itu hanya sementara dan akan hidup abadi diakhirat,bayangkan betapa kita menyesalnya ketika kita hidup di dunia dengan menyia-nyiakan waktu, kita ini sebagai makhluk hidup harus produktif.Time is Money (waktu adalah uang) .Hal ini menunjukan bahwa betapa kita harus menghargainya guys, karena disetiap waktu itu ada peluang dan kesempatan,siapa orang di dunia ini yang menyia-nyiakan uang? Tentunya tidak ada.Setiap hari kita di beri waktu selama 24 jam jadi mengapa kita tidak memanfaatkan waktu tersebut dengan baik,jika kalian semua bilang waktu segitu kurang berarti kalian adalah orang yang pemalas.Contohlah orang-orang sukses, mereka itu pasti disiplin waktu saya jamin itu,kenapa saya berani jamin, karena tidak ada orang pemalas di dunia ini bisa sukses.Jadi intinya hargailah waktu dan manfaatkan sebaik mungkin itu.

Orang di Jepang sudah terkenal dengan budaya kedisiplinannya,sehingga ekonomi nya mampu bersaing dengan dengan negara-negara maju di eropa bahkan bisa lebih.Orang Jepang mempunyai etos kerja yang sangat tinggi,meraka tidak pernah menunda-nunda pekerjaannya sekali pun. Di Jepang ada hubungan erat antara kedisiplinan dan sekolah. Di sana, disiplin dalam berlalu lintas diajarkan sejak TK. Secara teratur, ada polisi wanita yang mengunjungi sekolah untuk menggelar simulasi bagaimana perilaku yang harus dibangun ketika di jalan. Anak-anak yang mematuhi rambu-rambu disebut manusia, yang melanggar rambu-rambu disebut monyet. Simulasi tersebut memang sederhana, namun menjadi akar dari kepatuhan masyarakat Jepang terhadap peraturan lalu lintas.

Kedisiplinan orang Jepang juga terlihat dalam budaya antre, mentaati peraturan lalu lintas, peraturan perusahaan, sekolah, dan peraturan lainnya. Contoh lain dalam hal-hal sepele adalah dalam membuang sampah.

Tak heran jika kedisiplinan merupakan salah satu karakter yang paling terkenal dari bangsa Jepang. Dan, memang seperti itulah adanya. Dalam contoh kecil, pernah ada yang bercerita ketika orang Jepang ada janji dengan seseorang, maka paling tidak sepuluh menit sebelum waktu yang disepakati dalam janjian itu sudah ada di tempat janjian.Kalau orang Jepang bisa mengapa kita tidak bisa?

Disiplin waktu mempunyai banyak manfaat untuk diri sendiri dan juga orang lain,diantaranya sebagai berikut :

Ø Dengan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu,maka hal ini tidak akan     membuang-buang waktu dan kita bisa melakukan hal-hal selanjutnya di waktu berikutnya.Shingga hidup kita menjadi efektif dan efisien.

Ø Orang- orang akan percaya, karena kita selalu tepat waktu.

Ø Jika kita selalu tepat waktu maka tidak akan menyusahkan orang lain.

Ø Selalu mendapat nilai plus dari atasan jika sudah bekerja,dan dipandang sebgai murid teladan oleh guru jika masih sekolah.

Ø Lebih terorganisir dalam melakukan kegiatan-kegiatan.

Dengan mengerti betapa bermanfaatnya dalam menghargai waktu tersebut, maka kita diharapkan bisa membiasakan diri untuk displin waktu,dan membentuk sebuah budaya barat.

Tentang hal ini dapat kita simak dialog antara Nabi Musa As dengan Fir’aun, Allah SWT berfirman: “Fir’aun berkata: Siapa Tuhan semesta alam itu? Musa menjawab: Yaitu Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa di antara keduanya (itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) yang mempercayai-Nya.

Berkata Fir’aun kepada orang-orang sekelilingnya: Apakah kamu tidak mendengarkan? Musa berkata (pula): Tuhan kamu dan Tuhan nenek-moyang kamu yang dahulu. Fir’aun berkata: Sesungguhnya rasul yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila. Musa berkata: Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya (itulah Tuhanmu) jika kamu menggunakan akal” (QS. Asy-Syu’araa, 26:23-28)

Di dalam Al-Qur’an kita akan melihat bahwa wujud Allah yang diyakinkan kepada kita yang pertama melalui fitrah iman dan makhluk ciptaan-Nya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih berganti malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sesungguhnya itu adalah tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan” (QS. Al Baqarah, 2:164).

Demikian pula, Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya: “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri?). Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan)” (QS. Ath Thuur, 52:35-36).

Lebih jelas lagi Allah SWT menjelaskan melalui dialog antara Nabi Musa As dengan Fir’aun. Allah SWT berfirman: ”Berkata Fir’aun: Maka siapakah Tuhanmu berdua, wahai Musa. Musa berkata: Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian Dia memberinya petunjuk” (QS. Thaahaa, 20:49-50).

Inilah beberapa ayat dimana Allah SWT menuntut akal manusia untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi dengan segala isinya yang sebenarnya bila akal setiap manusia mau berfikir, maka tidak akan ada yang bisa dilakukan oleh manusia kecuali harus menyatakan bahwa Allah adalah pencipta segalanya.

Salah satu ayat yang layak kita renungkan dalam kehidupan ini untuk lebih mengenal wujud Allah di antaranya dalam firman-Nya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al Imran, 3: 190-191).

Kembali perlu digarisbawahi bahwa secara fitrah, setiap manusia meyakini keberadaan wujud Allah, dan di samping itu melalui firman-firman-Nya Allah mengajak manusia untuk berfikir tentang penciptaan-Nya. Allah yang kita yakini adalah Dia yang Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Esa dari segi Dzat, Sifat, dan juga dari segi aturan dan hukum.

Esa dari segi Dzat di antaranya dijelaskan dalam firman-Nya: “Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia” (QS. Al Ikhlash, 112:1-4).

Kemudian dalam firman-Nya pula Allah SWT menegaskan: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Mahaesa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (QS. Al Baqarah, 2:163). Lebih rinci lagi Allah SWT menunjukkan bukti-bukti kesalahan kepercayaan orang-orang musyrik, sebagaimana firman-Nya: “Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka, Mahasuci Allah yang mempunyai ’Arsy daripada apa yang mereka sifatkan” (QS. Al Anbiyaa, 21:22).

Demikian pula Allah SWT menegaskan: “Allah tiada mempunyai anak, dan tiada tuhan bersama-Nya, kalau sekiranya demikian niscaya tiap-tiap tuhan membawa makhluk yang diciptakannya dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebahagian yang lain. Mahasuci Allah dari yang mereka sifatkan itu” (QS. Al Mu’minuun, 23:91).

Jadi, kita sangat meyakini bahwa yang mengendalikan alam ini hanya Dia, Dia Esa tidak ada yang mendampingi dalam mengendalikan alam semesta alam ini. Sebab kalau ada yang mendampingi maka alam semesta ini akan hancur, yang satu menghendaki bumi berputar, yang satu lagi menghendaki bumi tidak berputar, dan lain sebagainya.

tugas     :

1. melafalkan surat An Nashr (video)

2. sholat 5 waktu (video)

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ Aya-3.png



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peran Guru dalam Pergeseran Khittah Pendidikan

  Pendidikan merupakan aset berharga bagi kemajuan suatu negara. Sebagaimana telah dikemukakan para ahli bahwa pendidikan merupakan tanggu...