Jumat, 23 Oktober 2020

Kelas 2 Materi Al Islam

 Mengetahui Asmaul Husna ke 31 – 40

31. Al-Khabir, artinya yang maha mengetahui segala rahasia.

32. Al-Halim, artinya yang maha penyantun.

33. Al-‘Azhim, artinya yang maha agung dari segalanya.

34. Al-Ghafur, artinya yang maha pengampun

35. Asy-Syakur, artinya yang maha menerima syukur.

36. Al-‘Aliyy, artinya yang maha tinggi.

37. Al-Kabir, artinya yang maha besar.

38. Al-Hafizh, artinya yang maha penjaga.

39. Al-Muqit, artinya yang maha memelihara

40. Al-Hasib, artinya yang maha pembuat perhitungan.

Surat Al Kafirun (الكافرون) merupakan surat ke-109 dalam Al Quran. Ia merupakan surat Makkiyah. Apa saja isi kandungan surat Al Kafirun, berikut ini penjelasannya.

Artinya: Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.

Surat ini dinamakan Surat Al Kafirun (orang-orang kafir) karena memerintahkan Rasulullah untuk berbicara kepada orang-orang kafir bahwa beliau takkan menerima tawaran mereka untuk menyembah berhala yang mereka sembah. Surat ini juga dinamakan juga Surat Al ‘Ibadah. Karena ia memproklamirkan ibadah hanya kepada Allah dan takkan beribadah kepada berhala yang disembah orang kafir. Dinamakan pula Surat Ad Din sebagaimana ayat terakhir. Nama lainnya adalah surat Al Munabadzah dan Muqasyqasyah. Dinamakan Muqasyqasyah atau Muqasyqisyah (penyembuh) karena kandungannya menyembuhkan dan menghilangkan penyakit kemusyrikan.

Berikut ini isi kandungan surat Al Kafirun yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.

1. Surat Al Kafirun menunjukkan perbedaan sesembahan dan ibadah kaum muslimin dan orang-orang selain mereka. Seluruh kekufuran adalah satu agama dan bertentangan dengan Islam.

2. Surat Al Kafirun berisi penolakan tegas atas ajakan kafir Quraisy untuk menyembah berhala walau sesaat, dengan tujuan apapun.

3. Surat Al Kafirun menegaskan tidak ada kompromi dalam perkara aqidah. Tidak dibenarkan kerjasama yang mencampurbaurkan dua aqidah yang berbeda.

4. Surat ini juga menegaskan bahwa Rasulullah tidak akan menyembah berhala mereka sampai kapan pun.

5. Surat ini merupakan salah satu mukjizat dan bukti kebenaran Al Quran karena mereka yang mendatangi Rasulullah untuk mengajak menyembah berhala, sampai akhir hayatnya tidak pernah masuk Islam. Bahkan sebagiannya mati terbunuh dalam kondisi kafir.

6. Surat Al Kafirun berisi ajaran toleransi untuk tidak memaksa orang lain dalam aqidah dan beribadah. Bagi seseorang adalah agama sebagaimana pilihannya dan semua akan mendapatkan balasan sesuai pilihan tersebut.

Akhlak kepada orang tua dan guru

”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (QS.al-Isra’[17]: 23)

Ada beberapa hal yang ditegaskan pada ayat diatas, yaitu :

1) Agar manusia tidak menyembah atau beribadah kepada Tuhan selain Allah Swt. Termasuk larangan mempercayai ada kekuatan lain yang mempengaruhi dan menguasai jiwa dan raga selain yang datang dari Allah.

2) Agar manusia berbuat baik kepada ibu dan bapak. Perintah berbuat baik kepada orang tua disampaikan oleh Allah bersamaan atau sesudah perintah beribadah hanya kepada Allah. Hal ini tentu mengandung maksud agar manusia mengerti dan menyadari bahwa betapa pentingnya berbuat baik terhadap orang tua.

3) Nikmat yang diterima manusia paling banyak datangnya dari Allah Swt, kemudian nikmat yang diterima dari orang tua. Oleh karena itu, kewajiban anak adalah berterima kasih kepada orang tua. Bentuk terima kasih tersebut adalah dengan cara berbuat baik kepada keduanya

 

b. Adab terhadap Orang Tua

Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anak, betapa mulianya perintah berbakti ini sehingga Allah mensejajarkan dengan perintah bersyukur kepada Allah :

 “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,”(QS.Luqman[31]: 14) Ada beberapa sebab mengapa Allah Swt. memerintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, yaitu:

1) Orang tua telah berkorban demi anaknya, tanpa memperdulikan apa balasan yang akan diterimanya. Seorang ibu dengan sepenuh daya upaya telah memberikan kasih sayang tanpa menginginkan balas budi dari anaknya.

2) Kasih sayang orang tua tiada taranya, karena beliau tidak mengenal lelah dan bersusah payah memperhatikan anak-anaknya supaya menjadi anak yang bahagia.

3) Anak adalah belahan jiwa ibu bapak, terutama ibu. Biasanya tidak akan makan sebelum anaknya makan, ibu tidak akan tidur sebelum anak-anaknya tidur, dan jika anak sakit maka ibu yang paling susah sehingga tidak bisa tidur dan tidak enak makan.

Lalu bagaimana cara kita berbakti kepada kedua orang tua? Berikut dipaparkan prinsipprinsip dasar berbakti kepada kedua orang tua.

1) Tunduk dan Patuh. Apabila keduanya berada dalam kekafiran (belum beragama Islam) dan keduanya memerintahkan untuk keluar dari agama Islam, atau memerintahkan sesuatu perbuatan syirik, kita wajib tidak mengikuti keduanya. Tetapi penolakan itu harus dengan cara halus, agar tidak menyakiti keduanya

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman [13]: 14-15)

2) Dilarang berkata kasar. Membentak, misalnya berkata “hus/ah” dan kata-kata sejenisnya termasuk ungkapan yang tidak

3) Berbuat baik. Apabila orang tua atau salah satunya mencapai usia lanjut kita harus berbuat baik kepadanya, sebagaimana orang tua merawat kita pada saat kita masih kecil

4) Berusaha menyenangkan orang tua dan menghindari hal-hal yang menyusahkan hati kedua orang tua selama tidak bertentangan dengan kewajiban kepada Allah dan rasul- Nya.

5) Kita dilarang durhaka kepada kedua orang ibu bapak, karena termasuk dosa besar.

6) Bersikap santun, berjalanlah di belakang orang tua, kecuali dalam hal tertentu,

dengarkanlah pembicaraannya dan jangan menyela pembicaraannya.

7) Senantiasa mendoakan, baik kepada orang tua yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dengan doa

8) Jika orang tua kita sudah wafat, maka kewajiban kita adalah sebagai berikut.

·         Meneruskan perjuangannya

·         Senantiasa menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang pernah menjadi teman karib orang tua kita

·         Memandikan, mengkafani, menshalati dan menguburnya

·         Memohonkan ampun untuk mereka dan senantiasa mendoakannya

·         Melaksanakan wasiatnya (yang baik) jika berwaris

·         Melunasi tanggungan/ hutang-hutangnya jika punya hutang.

Berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap orang. Barang siapa ikhlas berbakti kepada kedua orang tua, maka Allah menjanjikan pahala yang luar biasa seperti berikut:

1) Dibukakan dua pintu surga. Tidak ada seorang mukmin yang mempunyai dua orangtua, dimana pada waktu pagi ia berbuat baik kepadanya, melainkan Allah membukakan dua pintu surga kepadanya.

2) Lebih utama dari pada berjihad di jalan Allah.

3) Rida Allah ada di dalam ridho orang tua. Murka Alah ada di dalam murka orang tua. Barang siapa yang bersyukur kepada Allah tetapi ia tidak bersyukur pada orang tua, maka syukurnya tidak diterima.

4) Dimudahkan rejekinya. Dan barang siapa meninggalkan doa kepada orang tua, makadisempitkan rejekinya

5) Dimudahkan segala urusannya baik urusan dunia maupun akhirat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peran Guru dalam Pergeseran Khittah Pendidikan

  Pendidikan merupakan aset berharga bagi kemajuan suatu negara. Sebagaimana telah dikemukakan para ahli bahwa pendidikan merupakan tanggu...