Jumat, 23 Oktober 2020

Kelas 6 Tahfidz Al Quran

 Tafsir surat Al Baqoroh

AL BAQARAH : 61

Terjemah :

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya. Musa berkata: Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta. Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan.

Ingatlah saat Allah menurunkan makanan yang manis kepada kalian, daging burung yang menggugah selera, lalu kalian mencela nikmat tersebut seperti kebiasaan kalian, akibat nya kalian di timpa kesulitan dan kejenuhan. Lalu klian berkata, Wahai Musa, kami tidak sabar mengkonsumsi satu makanan yang tidak pernah berubah setiap hari nya, berdoalah kepada Rabb mu agar mengeluarkan makanan-makanan dari perut bumi berupa sayuran, mentimun, bii-bijian yang di makan, kacang-kacangan dan bawang merah nya.

Maka Musa berkata mengingkari mereka, Apakah kalian menginginkan makanan-makanan ini padahal ia lebih rendah mutu nya dan kalian menolak rizqi yang nermanfaat yang Allah Subhanahu Wa Taala pilihkan untuk kalian? Datanglah dari lembah ini ke kota manapun, niscaya kalian akan menemukan apa yang kalian minta di pasar-pasar dan di kebun-kebun. Manakala mereka melakukan itu, mereka mengetahui bahwa mereka telah mendahulukan pilihan mereka di setiap tempat atas pilihan Allah, mereka mengedepankan syahwat mereka atas apa yang telah Allah Taala pilihkan bagi mereka, maka mereka pun di timpa sifat kehinaan dan kemiskinan jiwa.

Mereka pulang sambil memikul murka dari Allah, karena mereka berpaling dari agama Allah, dan karena mengingkari ayat-ayat Allah, membunuh Nabi-nabi dengan cara yang zhalim dan melampui batas. Hal ini karena kedurhakaan mereka dan sikap mereka yang melewati batas-batas Rabb mereka.

AL BAQARAH :

Terjemah :

Sesungguhnya orang-orang mumin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin [56], siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah [57], hari kemudian dan beramal saleh [58], mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

[56] Shabiin ialah orang-orang yang mengikuti syariat Nabi-nabi zaman dahulu atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa.

[57] Orang-orang mumin begitu pula orang Yahudi, Nasrani dan Shabiin yang beriman kepada Allah termasuk iman kepada Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam, percaya kepada hari akhirat dan mengerjakan amalan yang saleh, mereka mendapat pahala dari Allah.

[58] Ialah perbuatan yang baik yang diperintahkan oleh agama Islam, baik yang berhubungan dengan agama atau tidak.

Tafsir :

Sesungguh nya orang-orang mukmin dari kalangan ummat ini, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mengamalkan syariat-Nya, dan orang-orang yang datang sebelum di utus nya Muhammad dari umat-umat terdahulu: orang-orang Yahudi, Nasrani dan Shabiin -yaitu kaum yang berpegang kepada fitrah mereka, tiada agama bagi mereka yang mereka anut-, bila mereka semua nya beriman kepada Allah dengan benar dan ikhlas, beriman kepada hari kebangkitan dan hari pembalasan, melakukan amalan yang di ridhoi oleh Allah, maka pahala mereka di berikan kepada mereka di sisi Rabb mereka. Tidak ada ketakutan atas mereka dalam menghadapi perkarA-perkara akhirat di masa mendatang, tidak ada kesedihan atas mereka atas perkara-perkara dunia yang luput dari mereka. Adapun setelah di utus nya Muhammad sebagai penutup para Nabi dan Rasul kepada seluruh manusia, maka Allah tidak menerima agama dari siapa pun selain agama yang di bawa oleh Muhammad, yaitu Islam .

Asbabun Nuzul :

Ibnu Abu Hatim dan al-Adani dalam Musnadnya meriwayatkan Ibnu Abi Najih dari Mujahid berkata : Salman, ia berkata : Aku bertanya kepada Nabi tentang ahli kitab yang dulu bersamaku, aku menyebutkan shalat dan ibadah mereka maka turunlah ayat 62 ini.

AL BAQARAH : 63

Terjemah :

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya, agar kamu bertakwa.

Tafsir :

Ingatlah wahai Bani Israil, manakala Kami mengambil perjanjian yang tegas atas kalian agar kalian berimankepada Allah dan mengesakan-Nya dalam beribadah, Kami angkat gunung Thur di atas kepala kalian dan Kami berfirman kepada kalian, ambillah kitab yang Kami berikan kepada kalian dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, dan jagalah ia. Bila tidak maka Kami akan menimpakan gunung atas kalian. Jangan melupakan Taurat, baik ,embaca nya maun mengamalkan nya, agar kalian bertqwa kepada-Ku dan takut terhadap adzab-Ku .

AL BAQARAH : 64

Terjemah :

Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmatNya atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi.

Tafsir :

Kemudian kalian menyelisihi dan mendurhakai sekali lagi, padahal sebelum nya Allah telah mengambil perjanjian atas kalian, seperti kebiasaan kalian. Kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah kepada kalian dengan menerima taubat kalian dan memaafkan kesalahan-kesalahan kalian, niscaya kalian menjadi orang+orang yang merugi di dunia dan di akhirat .

AL BAQARAH : 65

Terjemah :

Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu [59], lalu Kami berfirman kepada mereka: Jadilah kamu kera [60] yang hina.

________________________________________

[59] Hari Sabtu ialah hari yang khusus untuk beribadat bagi orang-orang yahudi.

[60] Sebagian ahli tafsir memandang bahwa ini sebagai suatu perumpamaan , artinya hati mereka menyerupai hati kera, karena sama-sama tidak menerima nasehat dan peringatan. Pendapat Jumhur mufassir ialah mereka betul-betul berubah menjadi kera, hanya tidak beranak, tidak makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari.

Tafsir :

Sungguh kalian wahai orang-orang Yahudi telah mengetahui hukuman Allah yang menimpa leluhur kalian dari penduduk sebuah desa yang mendurhakai perintah Allah, yaitu agar mereka mengagungkan hari Sabtu. Maka mereka membuat tipuan agar bisa menjaring ikan di hari Sabtu dengan meletakkan jaring dan membuat kolam-kolam, kemudian mereka menangkapnya di hari Ahad sebagai tipuan untuk melakukan yang diharamkan. Manakala mereke melakukan hal itu, Allah SWT merubah mereka menjadi kera yang terhina.

AL BAQARAH : 66

Terjemah :

Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Tafsir :

Kami menjadikan desa tersebut sebagai pelajaran bagi desa-desa di sekitarnya yang mendengar berita mereka dan apa yang menimpa mereka, juga pelajaran bagi siapapun sesudah mereka yang akan melakukan dosa seperti yang mereka lakukan. Kami menjadikannya pelajaran sebagai peringatan bagi orang-orang shalih, agar mereka mengetahui bahwa mereka di atas kebenaran sehingga mereka tetap teguh di atasnya.

AL BAQARAH : 67

Terjemah :

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina. Mereka berkata: Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan [62] ? Musa menjawab: Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil.

[62] Hikmah Allah menyuruh menyembelih sapi ialah supaya hilang rasa penghormatan mereka terhadap sapi yang pernah mereka sembah.

Tafsir :

Ingatlah wahai Bani Israil kejahatan leluhur kalian, seringnya mereka menentang dan membantah Musa, saat itu Musa berkata kepada mereka, Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian agar menyembelih seekor sapi betina. Lalu mereka menjawabnya dengan kesombongan, Apakah kamu menjadikan kami sebagai sasaran ejekan dan olok-olokan? Maka Musa menjelaskan, Aku berlindung kepada Allah bila aku termasuk orang-orang yang memperolok-olok.

AL BAQARAH : 68

Terjemah :

Mereka menjawab: Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu. Musa menjawab: Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.

Tafsir :

Mereka berkata, Berdoalah kepada Rabbmu untuk kami agar Dia menjelaskan sifat sapi tersebut. Maka Musa menjawab, Sesungguhnya Allah berfirman kepada kalian, Sifatnya adalah hendaknya ia tidak tua renta, tidak pula muda yang masih kecil, akan tetap tengah-tengah di antara itu. Bersegeralah melakukan perintah Rabb kalian.

AL BAQARAH : 69

Terjemah :

Mereka berkata: Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya. Musa menjawab: Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya.

Tafsir :

Maka mereka kembali membantah, Berdoalah kepada Rabbmu agar menjelaskan kepada kami apa warna sapi yang dimaksud. Maka Musa menjawab, Sesungguhnya dia berfirman bahwa ia adalah sapu berwarna kuning, sangat kuning yang membuat suka orang yang melihatnya.

AL BAQARAH : 70

Terjemah :

Mereka berkata: Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).

Tafsir :

Bani Israil berkata kepada Musa, Berdoalah kepada Rabbmu agar menjelaskan kepada Rabbmu agar menjelaskan kepada kami sifat-sifat sapi selain yang sudah disebutkan diatas, karena sapi dengan ciri-ciri diatas berjumlah banyak sehingga kami bingung dalam memilihnya. Sesungguhnya kami insya Allah akan diberi petunjuk untuk menemukan sapi yang diperintahkan kepada kami agar kami menyembelihnya.

sumber : Tafsir Al Manar, Muhammad Abduh/ Rasyid Ridha. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peran Guru dalam Pergeseran Khittah Pendidikan

  Pendidikan merupakan aset berharga bagi kemajuan suatu negara. Sebagaimana telah dikemukakan para ahli bahwa pendidikan merupakan tanggu...